Laman

Sabtu, 29 Mei 2010

Rokok Herbal Belum Aman Dihisap


JAKARTA. Rokok herbal yang dianggap belum aman untuk dihisap. Meski beberapa orang percaya rokok tersebut mampu memberikan terapi terhadap pecandu zat adiktif dalam rokok, Kementerian Kesehatan (kemenkes) belum memberikan sinyal aman untuk menghisapnya.
Dirjen Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyahatan Lingkungan (P2PL), Tjandra Y. Aditama mengungkapkan, kemenkes belum melakukan penelitian khusus mengenai salah satu jenis rokok herbal yang telah beredar di Indonesia. "Memang sudah banyak yang memproduksi, tapi kami belum melihat dari segi kesehatannya," ungkap Tjandra.
Menurut dia, jika rokok tersebut masih mengandung zat beracun tetap dianggap tidak aman untuk dikonsumsi. Yang jelas, kata Tjandra, pihaknya perlu melakukan kajian terlebih dahulu untuk bisa memutuskan aman atau tidaknya rokok herbal dikonsumsi.
Sementara itu, Anggota Unit Rokok, Yayasan Kanker Indonesia, Prasenohadi mengatakan, rokok herbal belum memberikan solusi untuk pecandu rokok berat. Bahkan tetap memberikan efek samping pada perokok pasif. "Masalahnya, hal dilakukan tetap sama. Yakni membakar kertas dan mengeluarkan asap," ujar Pria yang akrab disapa Pras itu.
Kata Pras, jika terapi untuk berhenti merokok atau mengurangi jumlah rokok yang dihisap. Prinsip rokok herbal belum bisa diterima dalam prinsip kesehatan. Pasalnya, penyakit paru dan kanker tetap tak bisa dihindarkan apabila masyarakat memasukkan asap kedalam paru-parunya. "Walaupun beberapa zat didalam rokok bisa memberikan efek positif bagi tubuh," tambah pria yang juga menjabat sebagai Sekjen Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu.
Pras menjelaskan, rokok herbal memang belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Meskipun banyak juga produsen rokok tersebut berasal dari daerah yang memang terkenal banyak memproduksi rokok. Misalnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. (jpnn)

Tidak ada komentar: